MENTARI PAGI EDISI 571, KAMIS 16 JANUARI 2020
Oleh : Himpunan Mahasiswa Analis Efek Universitas Mh Thamrin
16 Jan 2020
REVIEW IHSG

Pada penutupan perdagangan Rabu (15/01/20) Indeks Harga Saham Gabungan melemah 0.66% pada level 6283.365 atau 42.041 poin . Dicatat 12.54 miliar saham yang diperdagangkan dibursa dengan total nilai 7.76 triliun. Asing mencatat pembelian bersih (net foreign buy) diseluruh pasar Rp 79.24 miliar.

Dua sektor menguat yakni Sektor industri dasar menguat 1,02%. Sektor aneka industri menguat 0,06%. Sedangkan delapan sektor mengalami pelemahan, sektor yang mengalami pelemahan cukup signifikan yakni Sektor perkebunan melemah 2,94%, Sektor tambang melemah 1,78%, Sektor infrastruktur melemah 1,70%.

 

Jikaa dilihat dari segi teknikal, IHSG hari ini akan mengalami pembalikan arah pada rance support dan resistance 6270-6300, Nampak pada indikator RSI yang belum menyentuh area overbought dan indikator Moving Average MA5/MA10 indeks yang bergerak di bawah rata-rata harga , terbentuk pula shadow pada candle cukup Panjang itu dapat diartikan bahwa masih adanya antusias dari para pelaku pasar. Sentimennya para pelaku pasar sedang menunggu perdamaian perang dagang antar AS dan China.

BERITA EKONOMI
Penawaran dalam lelang SBSN capai Rp 59,14 triliun, Analis: Prospek sukuk masih bagus

Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan pada Selasa (14/1) menggelar lelang sukuk alias Surat Berharga Negara Syariah (SBSN) perdana tahun ini.

Minat investor terhadap sukuk Indonesia terbilang masih tinggi. Terbukti, lelang kemarin membukukan jumlah permintaan mencapai Rp 59,14 triliun. Walau mencetak rekor, pemerintah memutuskan hanya menyerap Rp 7 triliun dari empat seri yang ditawarkan.

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia Ramdhan Ario Maruto memperkirakan kelebihan permintaan dalam lelang kali ini menandakan prospek menjanjikan bagi SBSN. Ramdhan melihat animo masyarakat terhadap sukuk akan terus positif. Menurutnya masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama muslim akan condong untuk berinvestasi produk syariah termasuk SBSN. Sehingga, SBSN masih akan menjadi produk favorit.

Selain itu, tren positif perekonomian Indonesia turut menjadi daya tarik bagi investor. Sebagai catatan, pemerintah berhasil menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia stabil di atas 5% serta inflasi di bawah 3%. Hal ini memupuk kepercayaan investor terhadap obligasi negara. Analis PT Pemeringkat Efek Indonesia Fikri C Permana menambahkan SBSN akan menarik investor dilihat segi yield. Menurutnya imbal hasil SBSN masih menarik bagi investor.

Menurut HIMA AE, investor cukup antusias dalam penawaran lelang SBSN, pasalnya selain pembayaran imbalan yang dijamin oleh pemerintah SBSN juga instrumen investasi berbasis syariah, sehingga investor dapat berinvestasi dengan mengikuti dan melaksanakan prinsip syariah. Selain itu, investor juga turut berperan dalam membanngun pembangunan untuk negeri dengan investasi di SBSN, karena nantinya dana yang terkumpul akan digunakan untuk sumber pembiayaan APBN, termasuk pembiayaan proyek pemerintah.

Adapun yang membedakan SBSN dengan surat utang pemerintah/swasta lainnya, yakni terdapat jenis SBSN dengan akad yang berbeda beda, seperti SBSN Ijarah, yang diterbitkan berdasarkan akad Ijarah yaitu akad yang satu pihak bertindak sendiri atau melalui wakilnya menyewakan hak atas suatu aset kepada pihak lain berdasarkan harga sewa dan periode sewa yang disepakati. SBSN Mudharabah, SBSN Musyarakah, SBSN Istishna, SBSN yang diterbitkan berdasarkan akad lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syariah; dan SBSN yang diterbitkan berdasarkan kombinasi dari dua atau lebih akad.

Sources : Kontan, Tempo, DJPPR Kemenkeu

REKOMENDASI SAHAM

Pada perdagangan Rabu, 15 Januari 2020 PT. Barito Pacific Tbk (BRPT) ditutup menguat sebesar +6,45% pada harga Rp1.320. Jika dilihat dari Analisis Teknikal pada perdagangan kemarin membentuk Candle Long White Body dan membentuk pola Morning Star yang mengindikasikan adanya potensi penguatan. Hal ini juga didukung oleh indikator Bolingger Band, MACD, dan Volume yang memiliki korelasi positif terhadap penguatan saham tersebut.

Recommendation : Buy

Target Price : Rp1.386

Stop Loss      : Rp1.294

(DISCLAIMER ON)



Telah diterbitkan di

https://hima-analisefek.com/2020/01/16/mentari-pagi-edisi-571-kamis-16-januari-2020/